Mencari
Ilmu ke Indralaya Bagaikan Menangkap Ikan Ditengah Badai
Indonesia dalam UUD 1945 mengatur tentang Hak Azazi
Manusia yang salah satunya membahas tentang pendidikan. Hak pendidikan itu sendiri
dimuat dalam pasal 31 ayat 1 sampai 5 yang berisi Hak untuk mendapat pendidikan
yang layak , kewajiban belajar ,Sistem pendidikan Nasional ,dan Peran
pemerintah dalam bidang Pendidikan dan kebudayaan. Undang Undang Dasar 1945
merupakan dasar dari bernegara di Indonesai ini sehingga menjadi tolak ukur
Pemerintah Indonesia untuk menjalankan kepemerintahannya agar tercapainya
cita-cita bernegara.
Pendidikan merupakan hal yang tak bisa dilepaskan
dari cita cita negara yang yang ingin memakmurkan dan mensejahterakan rakyat
Indonesia , karena untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia
sendiri harus memiliki pendidikan yang cukup. Pendidikan juga merupakan awalan
untuk membentuk suatu penerus bangsa yang sangat berkompeten guna mencapai
cita- cita bernegara di Indonesia. Sayangnya hal ini sangat minim diperhatikan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Hal ini terbukti ketika susahnya perjuangan Mahasiswa
Universitas Sriwijaya untuk berkuliah di Indralaya. Perjuangan untuk mendapatkan
bangku kuliah sendiri merupakan awal dari perjuangan mahasiswa itu. Mungkin
bagi yang lulus mereka akan sangat bahagia sekali tetapi kebahagian itu hanya
sementara karena perjuangan mereka belum habis melainkan barulah dimulai. Kenapa
bisa seperti itu,,,,?? Ya semua terjadi karena belum terdapatnya bantuan
pemerintah yang saat terasa bagi mahasiswa universitas sriwijaya khususnya
Indralaya. Masalah utama yang terjadi yaitu masalah transportasi yang ada
dimana banyaknya bus mahasiswa yang mungkin tidak layak pakai atau fasilitas
yang sangat dibawah level nyaman.
Mungkin menurut pemerintah para mahasiswa ini perlu
medapatkan pendidikan lain selain pengetahuan yaitu pendidikan daya juang
karena mahasiswa dipaksa untuk menikmati perjuang kuliah mereka dengan cara
yang lumayan menyakitkan.
Panas, debu , asap merupakan teman mahasiswa
mahasiswa ini dalam perjalanan menuju kampus ketika musim kemarau , bahkan
tifak jarang mahasiswa yang sampai terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut) karena terlalu sering menghisap debu dan asap. Bukan hanya
ketika musim kemarau mereka menderita tetapi ketika musim hujan mereka pun
harus merasakan air hujan yang masuk kedalam bus mahasiswa yang atapnya bocor. Apakah
sudah selesai penderitaan mahasiswa setelah itu...? ternyata belum mahasiswa
masih mengalami penderitaan yaitu kelelahan dijalan karena seringnya macet atau
pemindahan penumpang dari satu bus mahasiswa kebus mahasiswa lain yang memaksa
mereka untuk berdiri sepanjang jalan dari Palembang ke indralaya.
Mungkin pemerintah mengatakan mereka telah berupaya
membuat nyaman mahasiswa dengan adanya transmusi atau kereta api. Tapi dalam
kenyataanya masih banyak mahasiswa yang menderita sepertinya pemerintahan harus
benar benar memperhatikan masalah klasik ini bila tidak ingin banyak para
penerus bangsa yang akan malas mengejar ilmu sehingga kualitas pendidikan
menurun. Sedikit saran mungkin pemerintah harus menganggarkan banyak uang APBD
untuk maslah transportasi mahasiswa ini .bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar